Rabu, 05 September 2007

BUBUR CAKWE, KECAP, KACANG UNTUKMU PILKETUM PKS (Pers. Keluarga.SIlungkang)

Oleh : Ricky Rizky

Minggu, 12 Agustus 2007, saya hadir dalam acara pemilihan ketua umum organisasi warga silungkang di Jakarta. Menarik sekali, karena ini baru pertama kalinya saya ikut karena memang ingin tahu apa sebenarnya yang dilakukan para senior-senior dalam melakukan pemilihan.
Tentunya, bukan tak berdasar untuk bisa hadir di sana. Memperhatikan akan adanya pasal tentang Hak dan Kwajiban Anggota di AD/ART yang berlaku(tepatnya ART Pasal 5 Ayat 2), saya merasa bahwa wajib seharusnya para anggota (yaitu warga silungkang yang di Jakarta dan sekitarnya)untuk hadir dalam acara tersebut. Karena hanya di Rapat Anggota inilah para warga akan menentukan siapa pemimpin yang di pilihnyayang dianggap bisa membawa organisasi sosial ini menjadi organisasi yang mengayomi seluruh warga silungkang di Jakarta.

Seorang sesepuh menyatakan pendapatnya, bahwa beliau merupakan generasi pertama, dan saat ini warga silungkang di Jakarta sudahmencapai Generasi yang ketiga. Disini beliau memberikan sarannya, mau di bawa kemanakah organisasi ini dengan melihat jumlahgenerasi yang ada? Generasi kedua adalah mereka yang berumur 40 an ke atas, Generasi ketiga adalah generasi yang saat ini menjadipemuda, remaja, dan anak-anak. Suatu masukan yang sangat bagus sekali, di sini seharusnya warga bisa membaca maksud yang adadi dalam benak sesepuh ini. Kalau saya berasumsu, tentunya sang sesepuh ini menyampaikan ke warga, bawah kini generasi keduadan ketiga inilah yang seharusnya sudah mulai berkecimpung dalam hal organisasi warga. Jika benar ini yang di maksud sang sesepuh- COCOK bagi saya akan pemikiran dia.

Tapi sayang, yah ... banyak bisik-bisik diantara para sesepuh yang lain, bahwa untuk organisasi ini, memang Ketua maunya mereka tetap ada di generasi pertama dan generasi kedua atau ketiga hanya sebagai pendamping. Wuih .. menarik sekali, karena memang ini salah satupemikiran yang sudah sangat kuno yang mulai ditinggalkan para organisatoris baik di politik maupun di perusahaan . Entah apapemikiran pembisik di belakang saya, apakah dia takut Generasi Pertama tidak di HORMATI lagi? atau takut GENERASI PERTAMA perannya ditinggalkan?atau dia takut generasi pertama dianggap keluar dari peran sertanya di organisasi. Yah, tentunya sebagai seorang organisatoris kita harus selalu berpikiran positif, saya anggap saya mereka ini tetap ingin berperan serta dalam memberikan kontribusinyadi organisasi.

Namun, tak lama kemudian, terjadi lagi hal yang sangat menarik sekali. Dalam melakukan pemilihan ketua umum, peraturan rapat
anggota dalam sesi tersebut di buat sangat berbeda dengan AD/ART yang ada, nah loh? Suatu aturan organisasi yang seharusnya
disepakati sebagai RULE OF THE GAME, seolah dibuat sudah lagi tidak berlaku atau dianggap memiliki arti yang berbeda? wow... nahhal inilah yang sedikit harus di luruskan. Dengan berbekal mempelajari AD/ART yang ada dan membawa buku AD/ART yang berlaku, tentunya saya harus berbicara untuk meluruskan suatu kekeliruan yang terjadi. Kebetulan sekali para supporter juga sepakat dengan apa yang saya sampaikan. Tapi sayang sekali, usulan tersebut harus patah ditangan pimpinan rapat hanya dikarenakan MENGIKUTI KEBIASAAN yang pernah di lakukan. He he he he, inilah yang saya baca dalam organisasi ini. Ternyata organisasi yang sudah cukup lama berdiri dan pernah di pimpin oleh para pemikir-pemikir aktif (tapi entah akan aktif juga dalam pelaksanaan?), ternyata organisasi ini tak lebih dari suatu "pajangan", tak lebih hanya suatu pajangan dalam suatu wadah warga keseluruhan.

Senioritas dan Rasa sungkan yang tinggi sangat di junjung dalam organisasi ini. Rasa senioritas dan rasa sungkan dngan senioritas harus mengalahkansuatu ketentuan dasar yang seharusnya diikuti organisasi. Satu saja pemikiran di benak saya, bahwa organisasi ini mengayomi seluruh warga silungkang yang di Jakarta, yang seharusnya benar-benar membawa warga ke arah ke depan, bukan kebelakang., Andhikoyang dikenal sebagai perwakilan dari setiap kampung yang ada (dari 18 kampung) dianggap sebagai mewakili suara dari seluruh warga silungkang di Jakarta. Andhiko yang seharusnya berfungsi sebagai badan legislatif membimbing serta memonitor eksekutif yangsedang berkuasa, tapi setelah saya lihat dari AD/ART merupakan bagian dari struktur pengurus eksekutif .. wuih ... menarik sekali. Dalam perdebatan, memang muncul bahwa AD/ART yang sekarang memang sudah lagi tidak cocok dan ini menjadi tugas bagi pengurus kedepan. Nah yang ini lebih mengagetkan lagi kalau bagi para organisatoris yang paham akan organisasi;
1. AD/ART bukanlah hak pengurus baru => AD/ART dibuat harus berdasarkan rapat anggota
2. Dalam melakukan pemilihan, dimana pengurus lama dianggap demisioner, tentunya AD/ART yang berlaku adalah AD/ART yang
di anut -> bukan AD/ART yang akan di buat.
3. Aturan sidang yang dibuat, seharusnya tidak dibuat menyimpang dari AD/ART yang ada
Entah kenapa, dengan dalih adanya kepentinga sesaat dan dalih tidak menghormati sesepuh semua aturan organisasi secara langsungharus terhapus dan terbuat aturan baru. He he he .. tapi tetap dong, sebagai seorang dalam organisasi, kita harus tetap think positif selalu, alis KUDU DITERIMA.
Nah, kembali lagi hal yang muncul yang sangat menarik dan lucu menurut saya. Terpilih 4 calon ketua umum yang merupakan aspirasi.Dua orang dari generasi kedua dan dua orang dari generasi pertama. Untunglah di saat itu, pimpinan sidang sudah mulai berpikiranpositif, dimana aspirasi bahwa setiap calon harus memaparkan visi & misinya sebagai acuan para ANDHIKO untuk memilih (he he he). Padahal, usulan untuk menyampaikan VISI & MISI ini bukan dari Andhiko ... wah saya berpikiran kembali, mau berdasarkan apa para Andhiko ini memilih? pertemanan, sungkan lagi, materi, jasa ke warga, dll? ho ho ho ... padahal dalam meilih suatu calon pemimpin untuk warga silungkang, tidaklah mudah. Dinamika yang muncul di tahun ini sudahlah sangat banyak dan berkembang, Dinamika para geneasi kedua dan ketiga yang kini mulai berperan di warga.

Empat orang menyampaikan visinya masing-masing, dan dua orang mengundurkan diri dikarenakan alasan yang sangat bisa diterima.Visi dan misi sang gengerasi kedua : WOW ... patut diacungkan dua jempol saya yang seharusnya mereka yang berpikirn positif punakan mengacungkan jempol kepadanya. Calon kedua, wow .. singkat, kurang padat, dan tidak menyampaikan visi ... yang seharusnya setiap yang hadir tentunya akan memilih beliau paling cocok sebagai penasehat atau sebagai pembina organisasi, yah mungkin dulu jaman jaman pak harto berkuasa, DPA nya gitu lah ....

Karena harus segera pulang ke kampung cikarang, he he he akhirnya saya meninggalkan ketoprak humor, eh arena pemilihan dan pada saat itu saya sangat yakin, bahwa para Andhiko yang terhormat, akan pasti memilih sang calon dari generasi kedua, semua visi dan misinya jelas dan tersistem dalam menyampaikannya. Dan tentunya harapan setiap manusia bisa berubah dan bisa tidak sesuai, Alhasil, sanggenerasi pertama terpilih sebagai ketua umum warga silungkang. Dua putaran dilakukan (cukup sengit berarti pertempurannya)di putaran kedua, mungkin para andhiko merasa tambah sungkan lagi, akhirnya skor berakhir di 10 : 8 untuk sang generasi pertama.

Karena memang andhiko ini dianggap mewakili warga kampung, maka mau tidak mau saya harus merelakan jagoan generasi saya untuk kalah dan saya merelakan orang yang cocok ditempatkan sebagai penasehat, kini menduduki kursi ketua umum. Ada satu kalimat yangsaya suka dari pimpinan sidang, "ANdhiko yang memilihm tapi andhiko juga ikut brtanggung jawab, jangan menusuk dair belakang si ketua umum" Ha ha ha ...ini sangat lucu tapi sangat BERISI. Tentunya saya berpikiran sederhana, bahwa hal tersebut pastilah sering terjadi di organisasi ini. Legislatif memilih dan legislatif yang menusuk eksekutif.

Seperti kata AA Gym, nasi sudah menjadi bubur, maksudnya di sini, sang generasi kedua sudah tidak ada lagi kesempatan selain
2 atau 3 tahunan lagi. Tentunya bubur bisa di buat lebih enak jika di tambah cakwe, kacang, dll. Nah sekarang pertanyaannya
siapa nantinya yang akan menjadi cakwe dan kawan kawan untuk membuat bubur ini nikmat di makan oleh setiap pembelinya??

Tidak ada komentar: