Sabtu, 08 September 2007

Maaf Anda Hanya Numpang


Oleh : Dion Blues

Saya adalah seorang anak muda asal silungkang yang sangat minim pengetahuan mengenai selak-beluk silungkang, banyak hal di sekitar saya yang saya rasa sangat janggal dan berbentrokan dengan kata hati saya dan saya tidak tahu mengapa dan dari mana itu berasal, tetapi setelah saya mengikuti milist silungkang, saya sedikit mengetahui penyebab mengenai kejanggalan pada hidup saya ( masalah perkawinan, masalah etika, dan masalah-masalah lain yg menurut saya tidak perlu dipermasalahkan). Masuk dalam milist silungkang merupakan salah satu perjuangan yg dapat saya lakukan, saya tidak mengetahui sebelumnya bahwa ada juga orang-orang yang menentang pemikiran-pemikiran kolot orang silungkang se-extreme saya, sampai pada suatu malam saya berbincang-bincang dengan rekan saya (Rejak), dan saya terkejut, ternyata dia juga menentang pemikiran-pemikiran tersebut, malah melebihi saya. Saya hidup di zaman saya, di kota Jakarta di mana semua kebudayaan dari berbagai penjuru dunia berkumpul. Saya tumbuh tanpa ada rasa nasionalisme yang kuat, saya tumbuh tanpa mengenal kebudayaan saya, saya tumbuh dengan berbagai macam serangan dari barat, saya tumbuh di suatu wadah yang sangat liberal, dan semua anak muda yang hidup pada zaman sekarang mengalami hal itu.


Saya mencoba beradaptasi dengan zaman saya, saya memberikan toleransi pada zaman saya, itu sebabnya mengapa saya bisa bertahan pada zaman saya, walaupun saya mencoba tidak mengikuti semua yang zaman tuntut, mereka (orang kolot asal silungkang) memang memiliki sejarah yang hebat pada zaman mereka, dan bila mereka bercerita tentang kehebatan masa lampau, bisa 1324321323 hari itu pun belum selesai, tapi sekarang yang bisa mereka banggakan hanyalah masa lalu, mereka terlalu terbuai oleh masa lalu mereka yang hebat, sekarang sebagian dari pemikiran mereka hanyalah garam yang sudah tidak asin lagi, kenapa? Karena mereka hidup di zaman kita tanpa bisa bertoleransi dan beradaptasi, mereka mencoba menerapkan pemikiran-pemikiran mereka kepada kita, yang tentu saja bila kita tidak saring maka kita akan konyol, tidak semua pemikiran-pemikiran mereka jelek, tetapi ada beberapa hal yang menurut saya sudah sangat kolot dan bila kita ikuti maka kita akan menjadi orang yang sangat konyol seperti : menganggap silungkang ras yang terhebat, maka dari itu pernikahan sangat dipaksakan harus satu ras, membawa nama besar orang tua dan kampong zzzzzzzz DLL.


Saya rasa kita hidup di zaman yang liberal dan sangat dinamis, bila kita masih menerapkan pemikiran-pemikiran seperti itu maka hanya membunuh diri kita, memang tugas kita mengharumkan nama baik orang tua kita, tetapi coba lihat kalau segala sesuatu hal yang kita lakukan selalu di sangkut-pautkan dengan nama baik orang tua kita, pembunuhan kreatifitas bisa terjadi bahkan pembunuhan karakter diri sangat dapat terjadi, kita hidup bukan menjadi diri kita sendiri, kata hati selalu di nomer duakan, image menjadi tuhan kita, dan anak muda silungkang menjadi anak zaman yang dijajah di zamannya, kita hidup di zaman kita, mereka hidup di zaman kita, siapa yang lebih mengenal zaman kita?? Ya sangat jelas kita lebih mengenal zaman kita dibandingkan dengan orang tua kita, mereka selalu saja menganggap cara yang mereka lakukan di masa lalu sangat berhasil dan mencoba menerapkannya kepada kita, tetapi ingat setiap zaman mempunyai caranya masing-masing, kita harus menemukan cara kita sendiri, jadilah raja di zaman kita sendiri. Orang tua ingin kita berhasil dan tidak menghendaki kita gagal, maka dari itu kita di setting untuk menjadi robot yang tidak pernah salah. Tapi ingat!. Butuh sebuah kegagalan untuk mencapai puncak yang tertinggi , mereka tidak tahu apa-apa mengenai zaman kita, karena mereka hanya menumpang di zaman kita,


Tidak ada komentar: